Selasa, 21 Desember 2010

Konstruksi Tahun 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Guritno mengharapkan agar pada tahun 2011 nanti menjadi hajat masyarakat konstruksi jasa Indonesia sebagai tahun konstruksi Indonesia.
"Mari kita buat tahun 2011 nanti sebagai tahun konstruksi Indonesia. Apalagi saat ini perekonomian Indonesia sedang kondusif," kata Bambang dalam acara penutupan pameran konstruksi 2010 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jumat (10/12/2010).
Menurut Bambang, penyelenggaraan pameran konstruksi tahun 2010 ini sudah baik. "Saya melihat pameran konstruksi 2010 ini sudah baik, karena tujuan pameran ini memamerkan konstruksi Indonesia pada saat ini. Harapan saya ke depan, dari adanya pameran konstruksi ini kita bisa lebih percaya diri, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelas Bambang.
Bambang juga mengaku bangga dengan penyelenggaraan pameran konstruksi ini, pengunjung asing yang datang ke pameran mengatakan bahwa Indonesia punya kemampuan cukup baik di bidang konstruksi. "Para pengunjung asing ini tukar menukar informasi dengan kita, sehingga ilmu di bidang ini bisa diterapkan," papar Bambang.
Untuk penyelenggaraan pameran konstruksi tahun 2011 , Bambang menghimbau agar diselenggarakan sepenuhnya oleh masyarakat jasa konstruksi. "Ke depan kami mengharapkan bisa lebih meriah, lebih megah, dan diselenggarakan masyarakat jasa konstruksi dan didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum," jelasnya.
Dalam pameran konstruksi 2010 , yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) dan Kementerian Pekerjaan Umum, diikuti oleh 24 peserta dari perusahaan yang terkait bidan Konstruksi.
Masing-masing stand memamerkan hasil karya di bidang konstruksi, seperti di stand PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang memamerkan Spherical tank atau tempat penyimpanan elpiji. Spherical tank buatan PT. Wijaya Karya ini berbentuk bulat lonjong, dengan bahan dari baja, diameternya 22,5 meter, tinggi 25 meter, dengan daya tampung 2.500 Kilo liter. "Spherical tank buatan kami ini sudah dipakai di Tanjung Sekong, Banten," kata Steven dari PT. Wijaya Karya.
Selain Spherical Tank, Wijaya Karya juga memamerkan tiang pancang berdiameter besar, dimana menjadi buatan tiang pancang berdiameter besar pertama di Indonesia. Diameter tiang pancang ini disediakan dalam tiga ukuran, yakni 1.200 Milimeter, 1.000 Milimeter, dan 800 Milimeter. "Untuk tiang pancang buatan kami ini sudah digunakan dalam pembangunan jembatan Batang Rusa II Bangka, dengan memakai diameter yang 1.000 milimeter," jelas Steven.
Sementara, hasil karya yang dipamerkan stand PT. Adhi Karya (Persero) tbk adalah ACPS atau Adhi Concrete Pavement System, yaitu sistem perkerasan kaku modular yang menggunakan metode beton pracetak dengan perkuatan pratekan.
Sistem ini adalah adopsi dari sistem perkerasan jalan beton pracetak pratekan di luar negeri yang telah dikembangkan secara mandiri baik desain maupun cara pelaksanaanya oleh PT. Adhi Karya. "Sistem ini terbukti mempunyai keunggulan dibanding sistem konvensional perkerasan beton cor di tempat," kata Akhid Zakaria, Humas PT. Adhi Karya.
Akhid mengatakan, sistem ini sudah dilakukan dalam pembuatan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 Kilometer yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Januari 2010 lalu. "Target kami ke depan yaitu Ciasem Pantura, dan melanjutkan tol Pejagan-Pemalang,"katanya.
"Kami unggul karena waktu konstruksi lebih cepat daripada perkerasan beton cor di tempat, juha kualitas mutu dan keawetan mencapai 50 tahun, sumber daya bisa lebih minim dan total biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih kompetitif," papar Akhid. (Natalia Ririh)

Negeri China Intip Peluang Bisnis Konstruksi di Indonesia

EMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah dan kalangan pengusaha konstruksi Cina mulai mencermati peluang bisnis dan strategi investasi di Indonesia. Memanfaatkan momentum pasar bebas ASEAN-Cina, China Council for Promotion of International Trade Machinery Sub-Council (CCIPT-MSC) akan menggelar pameran konstruksi di Indonesia pada akhir Mei mendatang.

Vice Chairman Senior Engineer CCIPT-MSC Zhang Xiaolin mengatakan, peserta pameran yang terdiri dari 70 perusahaan akan mencari peluang investasi di bidang infrastruktur. "Tidak hanya mencari proyek untuk dibangun tetapi untuk menjajaki kerjasama investasi," katanya di Jakarta, Rabu (10/3).

Menurut Zhang perusahaan yang datang untuk berpameran sudah siap membentuk usaha patungan dengan perusahaan lokal sesuai peraturan yang ditetapkan bagi investor asing yang ingin berinvestasi di dalam negeri. "Kami sudah punya ide tentang pembentukan joint venture, tapi saat ini kami perlu lebih banyak informasi tentang aturan investasi," ujarnya.

Meski begitu, Zhang melanjutkan, mereka belum menentukan bentuk kerjasama apa yang akan dipilih. Menurut dia, pada dasarnya pengusaha Cina tetap terbuka dengan semua bentuk kerjasama.

Pameran yang bertajuk China Build 2010 ini akan memamerkan produk dan teknologi konstruksi Cina, seperti mesin dan peralatan konstruksi, pertambangan, produk bahan bangunan serta peralatan pemeliharaan keamanan.

Minister Counselor Kedutaan Besar Cina di Indonesia Fang Quichen mengatakan saat ini pengusaha-pengusaha Cina sedang mencari peluang kerjasama dan investasi di Indonesia. "Pemerintah Cina mendukung mereka berinvestasi di Indonesia dan akan mengundang Indonesia untuk berinvestasi di Cina," tuturnya.

Menurut Fang, Indonesia dan Cina sama-sama memiliki potensi besar dalam kerjasama investasi dan perdagangan. Menurut data pemerintah Cina rata-rata pertumbuhan nilai perdagangan antardua negara sejak 2001 mencapai 20 persen. "Cina negara tujuan impor terbesar Indonesia untuk produk non minyak dan negara tujuan ekspor terbesar kedua," katanya.

Volume perdagangan dua negara mencapai US$ 31,5 milyar pada 2008. Jumlah ini turun pada 2009 sekitar 6,6 persen dan pada awal tahun ini impor Indonesia meningkat 46 persen. "Ekspor Indonesia ke Cina pada saat yang sama naik 160,4 persen," ujar Fang.

KARTIKA CANDRA